MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM
KARAKTERISTIK ISLAM DAN SUBSTANSINYA
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu:
Fauzi Mukharom,M.Ag
Disusun Oleh:
1. Linda Desi Yanti NIM (113111211)
2. Lathifah Sulistyaningrum NIM (113111208)
3. Lingga Lissudur NIM (113111212)
4. Mu’awanah Jamilah Ar. NIM (113111238)
5. Muhammad Luthfie R NIM (113111240)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUD AGAMA ISLAM NEGRI SURAKARTA
FAKULTAS TARBIYAH
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap agama mempunyai karakteristik dan substansi yang membedakannya dari agama-agama yang lain. Apa sajakah karakteristik dan substansi ajaran islam? Agama yang kita dakwahkan dengan sungguh-sungguh dan diharapkan bisa menyelamatkan dunia yang telah terpecah-pecah dalam beberapa blok yang saling mengintai dan dilanda berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya?
Oleh pembahasan yang terbatas lingkup dan halamannya ini. Kami mengkaji karakteristik dan substansi islam, yang membuatnya menjadi risalah Tuhan yang terakhir dan menjadi agama yang diridhoi Allah untuk dunia dan seluruh umat manusia sampai datangnya hari kiamat.
Oleh karena itu, di sini kami mencakupkan diri untuk membahas secara ringkas beberapa karakteristik dan substansi yang dimiliki islam. Yaitu mengajarkan kesatuan agama , kesatuan politik, kesatuan sosial, agama yang sesuai dengan akal dan fikiran, agama fitrah dan kejelasan, agama kebebasan dan persamaan, serta agama kemanusiaan. Karena semua karaktristik dan substansi inilah islam merupakan agama untuk seluruh alam yang rahmatan lil alamin. Islamlah yang menetapkan hak-hak manusia.
2. Rumusan Masalah
A. Definisi Islam
B. Macam-Macam Arti Atau Makna Islam
C. Karakteristik Ajaran Islam
D. Substansi Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Islam
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata “salima” yang mengandung art selamat,sentosa dan damai. Dari kata “salima” yang selanjutnya diubah menjadi bentuk aslam yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. (Prof.Dr. H. Abuddin Nata,M.A. 2004. Hlm.61-62)
Islam adalah agama kebenaran, melingkupi segala kode kehidupan, yang diwahyukan oleh Tuhan Yang Maha Menciptakan dan penguasa Seluruh Alam kepada manusia agara dijadikan tuntunan hidup. (Khurshid Ahmad dkk.1989. hlm. 14)
Dengan itu maka islam pada asasnya adalah agama perdamaian dan ajarannya yang pokok adalah keesaan Tuhan dan keesaan semua umat manusia. (H.A. Mukti Ali. 1990. Hlm. 50)
Nama islam bukan nama yang lahir berdasarkan nama pendirinya seperti agama budha karena tokoh yang mendirikan Budha adalah Budha Gautama atau yang lainnya. Nama islam bukan berdasarkan nama tempat kelahiran tokoh seperti halnya agama Hindu karena lahir di India, Hindia, Hindustan, yakni lembah atau seberang sungai Indus juga bukan berdasarkan kebangsaan, kesukuan atau dinasti. Tetapi nama Islam itu khusus pemberian dari Allah dan telah menjadi nama sebuah Rasul terkhir. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Bukanlah sebuah agama yang baru karena semua agama yang diturunkan dari Allah SWT. Memiliki nama Islam yang intinya adalah “ menyerahkan diri secara bulat hanya kepada Allah”. Para nabi atau para Rasul sebelumnya juga beragama Islam. Karena bertauhid pada yang satu yaitu kepada Allah SWT. Jadi Islam merupakan agama yang universal ,karena berasal dari Dzat yang menguasainya, mengatur dan memelihara sekalian alam. Ajaran islam dimaksudkan untuk seluruh umat manusia bukan hanya untuk kelompok tertentu saja, karena nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia dimana diterangkan dalam Q.S Al-Anbiya’ ayat 107 yang artinya “ Dan Kami tidak mengutus engkau wahai Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam”. (Prof.Dr.Muhaimin.2005. hlm.66-67). Syariat islam merupakan ajaran islam yang mengajarkan amalan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah maupun hamba Allah S.W.T. Islam juga berarti mentauhidkan Allah, patuh dan tunduk kepada-Nya serta mematuhi semua ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W dan Islam mencakup antara Aqidah-Syariat-Akhlak.
B. Macam-Macam Arti Atau Makna Islam
Karena Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin maka universalitas ajaran Islamdapat pula ditempuh melalui analisis dan kajian tentang pengertian islam, karena yang pertama-tama menjadi sumber ide tentang universitas Islam adalah pengertian islam itu sendiri. Kata Islam mengandung arti dan makna yang bermacam-macam tetapi mengandung satu kesatuan makna diantaranya meliputi:
a. Pertama, “Islam” berasal dari kata al-salamu , al-salmu dan al-sihmu yang berarti: menyerahkan diri, pasrah, tunduk dan patuh. Dengan demikian Islam mengandung sikap penyerahan diri, pasrah, tunduk dan patuh dari manusia terhadap Tuhannya atau makhluk terhadap sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini diterangkan Dalam Q.S Fushilat:11, Q.S An-Nahl:49 juga Q.S Al-Imron:83. Menjalankan ajaran Islam bagi umat manusia adalah sama nilainya dengan berjalannya alam mengikuti hukum-hukumnya sendiri yang ditetapkan oleh Allah. Bagi Manusia yang melanggarnya maka akan mengakibatkan kesengsaraan dan malapetaka, baik bagi umat manusia itu sendiri maupun alam sekitarnya terdapat dalam Q.S. Fathir:39. (Prof.Dr.Muhaimin.2005. hlm.70-71).
b. Kedua, islam berasal dari kata al-silmu atau as-salmu yang berarti damai atau aman. Hal ini mengandung makna bahwa orang yang beragama islam berarti orang yang masuk dalam perdamaian dan keamanan. Seorang muslim adalah orang yang membuat perdamaian dan keamanan dengan Tuhannya, manusia ,dirinya sendiri dan alam. Damai dengan tuhan berarti tunduk dan patuh secara menyeluruh kepada segala kehendak-Nya. Dengan kepasrahan kepada Tuhan maka seseorang akan mampu mengembangkan seluruh kepribadiannya secara menyeluruh untuk berdamai dan membuat kedamaian serta keamanan di muka bumi ini. Hal ini disebabkan karena Allah mengajarkan kepada umat manusia. Untuk menciptakan perdamaian dan keamnan di muka bumu seperti dalm Q.S Al-Baqoroh:208. Dengan memerhatikan substansi ajarannya dan realitas sejarah dari dakwah Nabi Muhammad SAW. Maka merupakan tugas Islam untuk menciptakan perdamaian di dunia ini dengan menegakkan persaudaraan semua agama di dunia, menghimpun kebenaran yang terdapat dalam agama yang dulu, membetulkan ajaran yang salah, mengganti yang palsu dengan yang benar, mengajarkan kebajikan yang abadi yang dulu belum pernah diajarkan dan akhirnya perlu sekali mengajarkan tuntunan moral dan spiritual bagi kemajuan umat manusia. (Prof.Dr.Muhaimin.2005. hlm.72-74).
c. Ketiga, “Islam” berasal dari kata-kata as-salmu dan salamatu yang berarti bersih dan selamat dari kecacatan-kecacatan lahir batin. Pengertian ini dapat difahami dari firman Allah dalam Q.S As-Syua’ra ayat 89 dimana manusia terdiri dari dua substansi yaitu jasad dan ruh. Jasad manusia itu tunduk , patuh dan pasrah kepada sunnatullah atau ajaran-ajaran Allah yang berlaku di alam sedangkan ruh manusia sudah melakukan perjanjian dengan Tuhan dan siap untuk tunduk, patuh dan pasrah kepada Allah. Semuanya ini merupakan fitrah dari manusi. Selama manusia senantiasa menjaga diri dan memelihara fitrahnya serta pilihannya mengarah kepada diri dan memelihara fitrahnya serta pilihannya mengarah pada pilihan pahalanya, maka dia akan selamat dan bersih dari kecacatan-kecacatan lahir dan batin serta selamat di dunia dan akhirat. Sebaliknya ,jika manusia dalam perjalanan hidupnya menyimpang dari fitrahnya dan pilihan hidupnya mengarah pada pilihan buruknya (dosa) maka dia akan sengsara, tidak selamat dan tidak bahagia hidupnya lahir batin dan dunia akhiratnya. (Prof.Dr.Muhaimin.2005. hlm.74-75)
Dari berbagai uraian di atas dapat difahami bahwa walaupun kata islam itu mempunyai arti atau makna yang banyak tetapi pada hakikatnya semua pengertian yang dikandung kata islam itu menunjuk pada pengertian umum yang mendasar dan lengkap serta menuju kepada yang satu yaitu penyerahan diri atau pasrah kepada Tuhan dengan bentuk dan realisasinya. Dengan demikian Islam adalah sikap hidup yang mencerminkan penyerahan diri,ketundukan,kepasrahan dan kepatuhan kepada Allah. Dengan sikap yang demikian akan dapat mewujudkan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan serta kesempurnaan hidup lahir-batin dan selamat didunia serta akhirat.
Tauhid merupakan karakteristik yang menonjol dalam setiap agama yang dibawaoleh setiap rasul dari sisi Allah. Sebab agama berarti menghadapkan diri hanya kepada Allah, hanyamengikuti sistem Allah dalam segala urusan kehidupan, hanya menerima petunjuk dari Allah dalam urusan, berubadah hanya kepada allah dengan menaati sistemnya, syariatnya dan tatanannya, dan hanya beribadah kepada Allah. (Sayyid Qutb. 1990.hlm.239)
C. Karakteristik Ajaran Islam
Apabila meneliti sumber kepustakaan Islam yang ditulis oleh para cendekiawan atau para ulama, kita akan mengetahui bahwa ajaran-ajaran Islam memiliki karakteristik yang khas, yang berbeda dari ajaran-ajaran agama lainnya. Dimana karakteristik islam diantaranya meliputi:
a. Kesatuan Agama
Islam merupakan agama kesatuan , bukan agama tauhid semata. Kata tauhid telah mempunyai pengertian khusus yang tidak akan dilewatinya, yakni kepercayaan bahwa Tuhan itu Esa, menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada diantara keduanya dan kepada Allah-lah segala urusan itu dikembalikan. Pengertian ini merupakan kebalikan dari kepercayaan bahwa Tuhan itu dua atau banyak. Disamping itu , islam tidsak hanya meyerukan tauhid saja melainkan ia berlandaskan pada kesatuan dalam segala hal yang meliputi:segi ketuhanan, segi politik, segi sosial, segi-segi dunia dan kehidupan yang lain. Islam tidak hanya menetapkan kesatuan tentang Tuhan yang berhak disembah melainkan juga menjelaskan bahwa agama ini dengan agama-agama samawi yang sebelumnya merupakan satu kesatuan. Risalah allah bagi umat manusia bersifat universal, sebagaian yang satu melengkapi sebagian yang lain, sesuai dengan hulum perkembangan dalam pengajaran dan pendidikan. Karena semua agama itu semua menuju satu tujuan meskipun nerbeda-berbeda cara yang ditempuh untuk mencapainya, karena perbedaan waktu dan manusianya. (Prof. Dr.Muhammad Yusuf Musa. 1991.hlm.14-16)
b. Kesatuan Politik
Dari segi politik bahwa Allah telah menganugerahkan Islam kepada bangsa Arab. Mereka terdiri dari suku-suku yang mengalami disintegrasi. Sebagian yang satu memusuhi dan memerangi sebagian yang lain. Karena itu sejarah mengenal apa yang dinamakan “hari-hari arab” (ayyam al-‘arab), yakni peperangan mereka di zaman jahiliyah. Dari orang-orang arab ini secara nyata Islam telah membentuk satu ummat dengan satu pemimpin yang mengikuti satu politik dan mempunyai satu tujuan yaitu menyebarkan agamayang hak kepada umat manusia seluruhnya untuk dijadikan petunjuk jalan mereka menuju kebaikan di dunia dan akhirat. Kesatuan politik yang diajarkan Islam itu dipraktekkan oleh Nabi Muhammmad dan para pengikutnya, antara lain mempunyai pengaruh pada waktu pemilihan khalifah yang pertama. (Prof. Dr.Muhammad Yusuf Musa. 1991.hlm.17-18)
c. Kesatuan Sosial
Kita melihat kesatuan yang ditetapkan Islam dalam segi sosial ini telah mencapai satu tingkatan yang mengagumkan dan menjadi contoh yang menantang sejarah dan umat manusia seluruhnya. Di India umpamanya tempat persemaian salah satu agama dunia yang tertua ,kita melihat agama Hindu Brahma membagi-bagi para pemeluknya ke dalam empat kasta. Kaum Brahmana menempati kasta tertinggi dan rakyat jelata (Paria) menempati kasta terendah. Sedangkan dalam Islam tidak mengenal adanya kasta dalm pembagian masyarakat sosialnya. Karena pada hakekatnya manusia itu semua sama dihadapan Allah yang membedakan hanya ketaqwaannya kepada Allah. Itulah indahnya Islam. (Prof. Dr.Muhammad Yusuf Musa. 1991.hlm.19)
d. Agama Akal dan Fikiran
Islam adalah agama akal dan fikiran. Ha ini tidak dapat diragukan lagi dan mendapat kesaksian dan Al-Qur’an dan Rasul yang dalam banyak ayat dan hadistnya menguatkan kedudukan akal. Hal ini juga ditunjukkan oleh akidah-akidah dan pokok-pokok ajaran yang dibawa agama Islam.
Banyak ayat Al-Qur’an yang dengan keras menyuruh mencampakkan taklid kepada para pendahulu, nenek moyang dan tokoh-tokoh yang lain. Dalam surat Luqman, Allah mencela orang yang membantah keesaan Allah dan ajaran yang dibawa Rasul tanpa berdasarkan ilmu dan bukti yang kuat, hanya karena mengikuti warisan nenek moyang.
Jika di dalam Al-Qur’an , Allah melarang taklid dan mencela orang-orang yang melakukannya, maka di dalam banyak ayat Dia menyuruh untuk menggunakan akal, perhatian dan fikiran sebagai jalan untuk mencapai kebenaran dan iman yang benar kepada Pencipta yang Esa dan seluruh ajaran yang dibawa Rasul-Nya.
e. Agama Fitrah dan Kejelasan
Islam, disamping mempunyai karakteristik-karakteristik tersebut di depan, juga berkarakteristik sebagai agama fitrah dan kejelasan. Fitrah yang sempurna dan sejati, dan kejelasan yang tidak membuat akal mengalami kesuliatan untuk memahami ajaran-ajarannya. Karena itu, Islam berbicara kepada akal , hati dan intuisi secara bersamaan.
Islam dalam segi akidah hanya menyuruh kita untuk menyembah satu Tuhan, yang tidah beranak dan tidak mempunyai sekutu di dalam kekuasaan-Nya. Dia tidak mengatakan ada dua tuhan yang salang bertengkar, seperti yang dikatakan agam dualistik yang menyatakan bahwa kehidupan itu merupakan pertarungan yang terus menerus antara tuhan kebaikan dengan tuhan kejahatan.
f. Agama Kebebasan dan Persamaan.
Islam menetapkan kebebasan dan persamaan dengan segala maam corak dan warnanya. Islam telah membebaskan manusia dari penyembahan berhala yang tidak bisa mengindera dan memberikan keuntukan dan bahaya kepada seseorang pun, juga mempersamakan seseorang dengan yang lainnya. Hanya saja dalam hal ketakwaan tidak.
D. Substansi Islam
Substansi dari agama islam terdapat dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Rosulullah saw. bersabda yang artinya : …Islam adalah bahwa engkau mengakui tiada Illah yang sebenarnya kecuali Alloh SWT. dan Nabi Muhammad, saw.adalah utusan Allah SWT, engkau menegakkan sholat, engkau menunaikan zakat, engkau berpuasa di bulan ramadhan, dan engkau beribadah haji ke baitullah jika mampu. (HR Muslim)
Rosulullah SAW Bersabda yang artinya: “islam adalah engkau yang mengabdi kepada Allah saja tidak menyekutu-Nya dengan suatu yang lain dalam pengabdian, engkau menegakkan sholat, engkau menunaikan zakat wajib, dan engkau berpuasa di bulan ramadhan. (HR muslim)
Islam tidak hanya terdiri dari beberapa perkara seperti yang di sebutkan dalam hadist diatas, karena islam itu sangat tegas, mencakup berbagai segi kehidupan. Yang disebut dua perkara dalam hadist diatas adalah landasan dari suatu bangunan yang disebut islam. Kita dikatakan mengabdi kepada Allah jika,
a. pertama, kita mengakui dan menetapkan Allah sebagai Rabb berkaitan dengan kedudukan dan perbuatanya seperti, penguasa alam semesta, pengatur, pemelihara, penentu halal dan haram, yang mengabulkan do’a dan lain-lain. Semuanya itu bagi Allah, mengakui dan menetapkan Allah sebagai Illah yang haq yang berkaitan dengan semua perbuatan kita seperti, berdo’a, cinta, takut, minta tolong, minta perlindungan, niat dalam seluruh amal, dan lain-lain yang semua itu hanya ditujukan hanya kepada Allah.
b. Kedua, kita membenarkan seluruh yang berasal dari Allah, contohnya yaitu yang berupa wahyu (Al Qur’an, Injil, Taurot, Zabur, Suhuf-Suhuf, dan lain-lain). Dan menolak salah satu kitab yang disebutkan diatas atau bahkan satu ayat saja maka akan merusak pengabdian kita kepada Allah.
c. Ketiga, kita menaati Allah. Ini berjenjang mulai dari yang paling ringan dan sepele sampai yang menyeluruh yakni semua yang dilakukan Rosulullah Saw.
Dalam sejumlah argumentasi substansi atau misi ajaran islam adalah pembawa rahmat untuk seluruh alam. Yang mana meliputi berbagai bidang diantaranya:
a. Bidang Sosial,
Islam memperkenalkan ajaran yang bersifat egaliter atau kesetaraan dan kesederajatan antara manusia dengan manusia lain.
b. Bidang Ekonomi,
Dimana dalam ekonomi bersendikan asas keseimbangan dan pemerataan. Dalam ajaran islam seseorang diperbolehkan memiliki kekayaan tanpa batas, namun dalam jumlah tertentu dalam hartanya itu dapat milik orang lain yang harus dikeluarkan dalam bentuk zakat, infaq dan shodaqoh.
c. Bidang Politik,
Terlihat dari perintah Al-Qur’an agar seorang pemerintah bersikap adil, bijaksana terhadap rakyat yang dipimpinnya, mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan dirinya, melindungi rakyat, memberikan keamanan dan ketentraman masyarakat.
d. Bidang Hukum,
Terlihat dari perintah Al-Qur’an QS.An-Nisa’ ayat 58 yang artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apabila menerapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya allah adalah maha mendengar lagi maha melihat”.
Ayat tersebut memerintahkan seorang hakim agar berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan perkara dengan tidak memandang perbedaan pada orang yang sedang berperkara.
e. Bidang pendidikan.
Hal ini terlihat dari ajaran islam yang memberikan kebebasan kepada manusia untuk mendapatkan hak-haknya dalam bidang pendidikan. Islam menganjurkan belajar dengan sungguh-sungguh dalam keadaan perang dan menuntut ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat serta melakukannya sepanjang hayat.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr. H. Abuddin Nata,M.A. 2004. Metodologi Studi Islam. Jakarta : Rajawali Pers
Prof. Dr. Muhaimin,M.A dkk. 2005. Kawasan dan Wawasan studi Islam. Jakarta: Prenada Media
Prof.Dr. Muhammad Yusuf Musa. 1991. Islam Suatu Kajian Komprehensif. Jakarta: Rajawali Pers
H.A. Mukti Ali. 1990. Memahami Beberapa Aspek Agama Islam. Bandung:Mizan
Sayyid Qutb. 1990. Karakteristik Konsepsi Islam. Bandung: Pustaka
Khurshid ahmad dkk. 1989. Prinsip-Prinsip Pokok Islam. Jakarta: Cv. Rajawali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar