Nama : M. Rofiq
NIM : 113111252
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Dosen pengampu : Fetty Ernawati, S.Psi, M.Pd
PERANAN KELUARGA DALAM MENGEMBANGKAN FISIK REMAJA
PENDAHULUAN
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini bersifat kuantitatif dan berkisar hanya pada aspek aspek fisik individu.oleh sebab itu, secara bahasa sebenarnya tanpa ada tambahan fisik pun, hanya dengan istilah pertumbuhan saja, sudah bermakna perubahan pada aspek aspek fisiologis. Didalam pertumbuhan fisik terdapat beberapa peranan yang mempengaruhi pertumbuhan fisik.
PEMBAHASAN
I. PERKEMBANGAN FISIK
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistim organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Didalam perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) system syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi (2) Otot otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik (3) kelenjar Endokrin, yang menyebabkan pola pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senan untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis, dan (4) Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi dan semu aspek aspek tersebut tidak lepas dari peranan keluarga. Konsisten dengan konsep dasar individu merupakan satu kesatuan psiko-fisik yang tidak dapat dipisah pisahkan maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku.
Pertumbuhan fisik pada gilirannya akan membawa pada suatu kondisi jasmaniyah yang siap untuk melaksanakan tugas perkembangan secara lebih memadai, yaitu kesiapan individu untuk melaksanakan tugas tugas perkembangan pada periode berikutnya. Pada giliranya, terjadilah perubahan tingkah laku yang progresif dan semakin sempurna. Untuk merumuskan sebuah definisi yang memadai tentang remaja tidaklah mudah, sebab kapan masa remaja berakhir dan kapan masa anak remaja tumbuh menjadi dewasa tidak dapat ditetapkan secara pasti.
Kesulitan untuk memastikan kapan berakhirnya masa adolesen(remaja) ini, karena adolesen ini sesungguhnya merupakan suatu ciptaan budaya, yakni suatu konsep yang muncul dalam masarakat modern sebagai tanggapan terhadap perubahan sosial yang menyertai perkembangan. Terlepas dari kesulitan untuk merumuskan definisi dan menentukan batas akhir remaja, namun dewasa ini istilah “andolesen” atau remaja telah digunakan secara luas.
Dan disinalah peran keluarga mulai tampak karena didalam proses perkembangan fisik sesorang, keluarga menjadi sandaran, dan keluarga mengambil peranan penting mulai dari hal yang khusus sampai yang kompleks.
II. PERAN KELUARGA DALAM PERTUMBUHAN FISIK
Ada sejulah faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu yang semua itu terjadi di lingkungan keluarga, yaitu sebagai berikut :
A. Faktor internal :
Faktor internal adalah faktor faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri,. Yang termasuk factor internal ini adalah sebagai berikut.
a. Sifat jasmaniyah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak yang ayah dan ibunya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi tinggi dari pada anak yang berasal dari orang tua yang bertubuh pendek.
b. Kematangan
Secara sepintas, perubahan fisik seolah olah sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi tinggi, tapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan akan tertunda. Misalnya, anak baru berumur 4 bulan diberi makanan yang cukup bergizi supaya pertumbuhan otot kakinya berkembang sehingga mampu untuk berjalan. Ini tidak mungkin berhasil sebelum mencapai umur dimana fase berjalan.
B. Faktor Eksternal :
Faktor eksternal adalah faktor yang beasal dari luar diri anak. Yang Temasuk faktor eksternal adalah sebagai berikut.
a. Kesehatan
Anak yang sering sakit sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat
b. Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhan nya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhanya pesat.
c. Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhan nya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan.
Dari faktor internal maupun eksternal tidak lepas dari peranan keluarga. Disinalah keluarga berperan dalam segala hal jika keluarga itu mampu untuk mengembangkan dan sadar akan pertumbuhan dan perkembangan si anak maka anak akan mengalami tumbuh kembang yang baik, namun apa bila keluarga tak peduli dengan pertumbuhan dan perkembangan anak maka akan terhambat. Tanpa adanya keluarga atau orang lain yang membantu perkembangan anak ini, munkin saja anak masih bisa berkembang sesuatu dari dirinya, dari tubuh yang kecil menjadi tubuh yang tinggi, besar, namun satu hal pasti anak tersebut yang berkembang tanpa bantuan orang tua atau orang lain akan kehilangan hakekat kemanusiaan nya. Contohnya pada anak yang di temukan di hutan.
Anak membutuhkan orang lain dalam perkembangannya. Dan orang lain yang paling utama dan pertama yang bertanggung jawab adalah keluarga sendiri. Keluarga lah yang bertanggung jawab memperkembang kan seluruh eksistensi si anak.
Upaya yang harus dilakukan keluarga untuk membantu pertumbuhan fisik :
Dalam batas batas tertentu, percepatan pertumbuhan fisikdapat dibantu dengan berbagai usaha atau sistematis, antara lain sebagai berikut.
1. Menjaga kesehatan tubuh
Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olah raga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, apabila masih terkena penyakit, harus di upayakan lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh pada pertumbuhan fisik.
2. Memberi makanan yang baik dan bergizi
Makanan yang baik adalah makanan yang banyak mengandung gizi, segar, dan sehat, serta tidak tercemar dengan kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan yang dimakan oleh anak akan menentukan percepatan pertumbuhan fisik. Remaja mengalami pertumbuhan fisik yang sangat cepat, maka ia memerlukan zat zat pembangun yang terdapat dalam makanan sehingga para remaja umumnya nafsu makan. Jika makanan yang ia makan mengandung cukup gizi, kebutuhan zat pembangun bisa terpenuhi sehingga pertumbuhan menjadi lancer. Sebaliknya, jika kebutuhan zat pembangun tidak terpenuhi, pertumbuhan fisik akan terhambat atau kurang lancar.
Bukan hanya kebutuhan organis yang harus dilakukan oleh keluarga terhadap tumbuh kembang anak namun juga physiologis seperti kebutuhan dan perkembangan intelektuil melalui pendidikan, kebutuhan akan rasa di kasihi, mengerti dan rasa aman. Hal berikut dapat melalui : perawatan, asuhan, ucapan ucapan dan perlakuan yang baik. Dengan harapan si anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Dari segi ketumbuhan nya si anak akan berkembang tanpa gangguan gangguan, penyakit penyakit, hinga menjadi anak yang sehat, idaeal seperti pada masa umurnya.
Implikasinya dalam pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor faktor berikut ini :
a. Sarana dan prasarana
Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya, ruang kelas yang begitu sempit dan gelap akan akan menimbulkan gangguan kesehatan.
b. Waktu istirahat
Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat sangat diperlukan. Terus terusan bekerja tanpa waktu istirahat akan menimbulkan kelelahan yang akan mendatangkan kerugian terhadap kesehatan. Oleh karena itu, dalam belajarpun sangat penting memperhatikan pengaturan waktu istirahat, karena dalam belajar dikenal adanya istilah yang disebut “biorama” yang berarti kemampuan berkosentrasi sangat dipengaruhi oleh irama stamina biologis tersebut. Berkaitan dengan biorama ini, ada rumus pengaturan belajar yang dikenal dengan “ lima kali dua lebih baik dari pada dua kali lima ” artinya, belajar sebanyak lima kali yang masing masing berlangsung selama dua jam, hasilnya akan lebih baik dari pada belajar sebanyak dua kali yang masing masing berlangsung selama lima jam.
Karakteristik pertumbuhan remaja
Pesatnya pertumbuhan remaja sering menimbulkan kejutan bagi si remaja itu sendiri sehingga menimbulkan terjadinya gangguan regulasi (aturan/batasan).
Perubahan prubahan fisik dan physikologis ynag terjadi dalam perkembangan remaja mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap relasi orang tua/keluarga dengan remaja. Salah satu cirri yang menonjol dari remaja yang mempengaruhi relasinya dengan orang tua adalah perjuangan untuk memperoleh otonomi, baik secara fisik maupun physikologis, karena remaja meluangkan lebih sedikit waktunya dengan keluarga/orang tuanya dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk saling berintraksi dengan dunia yang lebih luas.
Disini peran keluarga sangat terlihat jika keluarga tak peduli dengan perubahan fisik dan physikologi si remaja tersebut biasanya remaja tersebut akan pergi dan berkumpul bersama teman teman nya dan mencari otonomi pada dirinya tersebut.
Di fase ini selain fisik yang berkembang tapi cara kerja otak juga ikut berkembang karena otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Secara struktur otak ini terdiri atas tiga bagian yaitu (a) Brainstn, yang berfungsi sebagai mengontrol keseimbangan dan koordinasi. (b) Midbrain yang berfungsi sebagai stasion pengulang atau menyambung dan mengontrol pernapasan dan fungsi menelan, dan (c) Careprum yaitu sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi belahan otak kiri dan otak kanan dan sebagai pengikat ayaraf syaraf yang berhubungan ddngan nya ( Vasta, Heith, Miller, 1992:197-181).
Proses pertumbuhan otak menurut para ahli meliputi tiga tahap, yaitu:
a. Produksi sel (cell production), yaitu bahwa sel sel itu telah di produksi di antara masa 8 sampai 16 minggu setelah masa kosepsi
b. Perpindahan sel (cell migration), yaitu bahwa neutron neutron itu berimigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi lokasi sasaranya yang semestinya
c. Elaborasi sel (cell elaboration), yaitu terjadinya proses dimana Axon(jaringan syaraf panjang bodi sel dalam neuron) dan Dendrite (jaringan syaraf pendek bodi sel dalam neuron) membentk syaraf synapses (ruang kecil diantara neuron neuron dimana kegiatan syaraf terkomunikasikan antara sel satu dengan sel yang lainnya).
Otak mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan aspek aspek perkembangan individu lainnya, baik secara ketrampilan motorik, intelektual maupun kepribadian. Pertumbuhan otak yang normal (sehat) berpengaruh positif bagi perkembangan fisik individu. Sedangkan apabila pertumbuhannya tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) cenderung akan menghambat perkembangan pertumbuhan fisik.
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik pada individu ketrampilan motorik ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu(a) keterampilan atau gerakan kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun tangga, dan (b) ketrampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, menangkap bola, serta memainkan mainan.
Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan. Elizabeth Hurlock (1956) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangn individu, yaitu:
a. Keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti asnk merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan bola, melempar, dan menangkap bola.
b. Keterampilan anak dapat beranjak dari kondisi “helplessness”(tidak berdaya) pada bulan bulan pertama dalam kehidupan nya, kekondisian “independence” (bebas, tidat bergantung). Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan “self confiden”(rasa percaya diri).
c. Keterampilan motorik, remaja dapat menyesuaikan dirinya dengan dengan lingkungan nya.
d. Perkembangan motorik yang normal memungkinkan remaja dapat bergaul degan teman sebaya nya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat remaja dapat bergaul dengan teman sebaya nya bahkan akan terkucil atau menjadi anak yang “friger” (terpingkirkan)
e. Perkembangn keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan”self concept” atau kepribadian remaja.
Jadi didalam perkembangan fisik remaja otak juga ikut berpengaruh, dan keluargalah yang paling dominan pembentukan aspek aspek pada suatu individu. Bukan hanya pembentukan fisik dan physikologi namun aspek social, moral, intelektual semua itu terbentuk pertama kali di dalam keluarga.
KESIMPULAN
- Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang kompleks dan sangat mengagumkan, perkembangan fisik meliputi empat aspek yakni, system syaraf, Otot otot, Kelenjar Endokrin, Struktur fisik atau tubuh.
- Pertumbuhan fisik meliputi perubahan perubahan fisik progresif baik secara internal maupun eksternal, dan pertumbuhan fisik dipengaruhi factor internal (sifat jasmaniah yang yang diwariskan orang tuanya dan kematangan),dan faktor eksternal (kesehatan, makanan, stimulasi lingkungan, dan sebagainya).
- Dan didalam tumbuh kembang fisik seorang remaja otk ikut berperan, karena otak adalah sentral atau pusat dari segala gerak rerik dan perkembangan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, mohammad. mohammad Asrori. 2009. Psikologi remaja (perkembangan peserta didik). Jakarta: PT Bumi Aksara
Yusuf, Syamsu. LN. 2002. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Desmita. 2010. Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Noer, Muhammad. 2009. Software Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan madani
Singgih, D. Gunarsa. 1973. psychologi perkembangan. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Sulaiman, M. Munandar. 1995. Ilmu Sosial Dasar:Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: PT Eresco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar