Disusun sebagai salah satu tugas yang diwajibkan
dalam mengikuti perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan Islam
dalam mengikuti perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan Islam
Oleh :
Muhammad Luthfie Ramadhani
17300303
PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2017
A. Hakikat Metode Penelitian Pendidikan
Metode penelitian terdiri dari dua kata “metode dan “penelitian”. Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Sedangkan penelitian (reserch) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data untuk data dan merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut.[1] Sedangkan menurut Emzir (2015: 3) penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
Penelitian dapat diartikan juga sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper dan Emory, 1995). Penelitian dapat juga diartikan sebagai usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagi penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991).[2]
Dr. Masganti Sitorus mendefinisikan hakikat metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana seharusnya dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[3] Sedangkan menurut Sugianto dalam Andi Prastowo (2012: 22) menerangkan bahwa metode penelitian adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah.
B. Komponen Penelitian Pendidikan
Metode penelitian memiliki beberapa komponen yaitu:[4] 1) Masalah Penelitian, 2) Kajian Teori atau Landasan Teori, 3) Hipotesis Penelitian, 4) Cara Ilmiah, 5) Data, 6) Tujuan, 7) Kegunaan.
C. Ciri-ciri Penelitian Pendidikan
Crawford sebagaimana dikutip oleh Moh. Nazir dalam Toto dan Nanang (2012: 42) telah mengemukakan 9 ciri khas atau kriteria penting dari penelitian, yaitu:
1. Penelitian harus berkisar pada masalah yang ingin dipecahkan.
2. Penelitian mengandung unsur originalitas (keaslian).
3. Penelitian harus dilakukan dengan pandangan “ingin tahu”.
4. Penelitian harus dilakukan dengan pandang terbuka.
5. Penelitian harus berdasarkan asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hukum dan pengetahuan (order). Maksudnya dalam melakukan penelitian, peneliti harus yakin bahwa segala gejala yang muncul pada saat dilakukan penelitian, memiliki karakteristik masing-masing yang tentunya berbeda-beda.
6. Penelitian harus menemukan generalisasi atau dalil.
7. Penelitian merupakan studi tentangg sebab-akibat.
8. Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat.
9. Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui. Artinya apabila peneliti akan melakukan suatu penelitian, ia harus memahami dulu apakah penelitian itu bertujuan untuk menggeneralisasikan suatu masalah atau hanya akan mendalaminya.
D. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
Ruang lingkup kajian penelitian pendidikan Islam meliputi:[5]
1. Pendidikan Islam sebagai mata pelajaran yang diberikan pada lembaga-lembaga pendidikan umum mulai tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
2. Pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan formal, non formal, dan informal. Lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan formal terdiri dari madrasah, pesantren dan perguruan tinggi. Lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan non formal terdiri madrasah diniyah, raudhatul athfal, mesjid, surau, dan sebagainya. Lembagai pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan informal terdiri dari pendidikan keluarga dan lingkungan.
3. Pendidika Islam sebagai sistem. Kajian ini mecakup dasar dan tujuan pendidikan Islam, tenaga pendidik, peserta pendidik, lingkungan, kurikulum, metode, dan evaluasi.
4. Pendidikan Islam dalam konsep dan sejarah. Kajian konsep mencakup penelitian tentang konsep-konsep pendidikan di dalam al-Qur’an dan Hadist. Kajian sejarah mencakup penelitian tentang sejarah pemikiran dan sejarah kelembagaan.
E. Komponen Isi Proposal
Menurut Andi Prastowo (2012: 279) dalam penelitian kualitatif ada beberapa komponen yang terletak dibagian akhir proposal. Komponen-komponen tersebut antara lain: 1) Sistematika pembahasan, 2) Jadwal penelitian, 3) Personalia peneliti, 4) Anggaran penelitian, 5) Daftar pustaka, 6) Curriculum vitae peneliti.
Komponen yang biasanya terdapat dalam proposal penelitian (ada variasi antar institusi) adalah:[6] 1) Judul penelitian,2) Latar belakang dan perumusan masalah, 3) Pengajuan hipotesis (bukan keharusan), 4) Tujuan penelitian (manfaat penelitian, bukan keharusan), 5) Tinjauan pustaka, 6) Metode penelitian, 7) Justifikasi dana, dan 8) Curriculum Vitae.
F. Laporan Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif
Sebuah laporan secara garis besar mengandung komponen sebagai berikut:[7]
1. Abstrak
Abstrak merupakan gambaran menyeluuruh mengenai kegiatan penelitian yang dibuat secara ringkas.
2. Pendahuluan
Pendahuluan berisi serangkaian pernyataan atau kalimat yang memberikan gambaran mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian, serta penjelasan mengapa permasalahan itu menjadi satu hal yang menarikuntuk dijadikan penelitian.
3. Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi pembahasan kerangka teoritis yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai berbagai pendapat serta berbagai teori mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Unsur yang terkandung bagian ini adalah: 1) hipotesis, 2) model analisi, 3) operasionalisasi konsep.
4. Metode Penelitian
Pada bagian ini akan berisi penjelasan secara ringkas dan menyeluruh mengenai bagaimana penelitian dilakukan. Dalam hal ini peneliti menjelaskan mengenai beberapa hal, yaitu: 1) rancangan penelitian, 2) subyek penelitian, 3) pengukuran atau penjabaran konsep.
5. Hasil Temuan
Bagian ini merupakan penjabaran semua hasil temuan di lapangan. Pada bagian ini, peneliti merumuskan kembali permasalahan yang ada, kemudian menjawabnya dengan hasil temuan yang sudah ada.
6. Pembahasan
Bagian ini menyajikan analisis terhadap hasil temuan yang sudah dikumpulkan. Satu hal yang tidak boleh terlupakan adalah melihat keterkaitan antara hasil temuan dengan kerangka teori yang digunakan.
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan kebenaran ilmiah yang disodorkan peneliti yang setiap saat siap untuk diuji. Kesimpulan tercipta dengan mendasarkan pada asumsi teoretis, data empirik yang valid, serta kemampuan analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers
Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah, Lina. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sitorus, Masganti. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. Medan: Perdana Mulya Sarana
Syatori Nasehudin, Toto dan Gozali, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV Pustaka Setia
[1] Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, Medan: Perdana Mulya Sarana, 2011, hlm. 5
[4] Ibid,.
[5] Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, Medan: Perdana Mulya Sarana, 2011, hlm. 18
[6] http://hanifkimia.blog.uns.ac.id/2010/06/09/langkah-langkah-penelitian-proposal-yang-kompetitif/
[7]Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hlm. 213
Tidak ada komentar:
Posting Komentar